Tren pemeliharaan burung Jalak Suren sedang meningkat akhir-akhir ini. Burung kicauan dengan nama ilmiah Gracupica contra ini berasal dari India dengan ciri khas bulunya dengan perpaduan hitam dan putih. Layaknya burung kicauan yang lain, Jalak Suren pun mempunyai kaki dengan tipe anisodaktil atau tiga jari menjurus ke depan sementara satu jari menjurus ke belakang. Burung ini lebih menyenangi habitat tak jauh dari sumber air yaitu di lubang-lubang batang pohon dan sering mencari makan di tanah.
Burung Jalak Suren dijuluki sebagai burung penjaga rumah karena sifat jinaknya. Ketika diletakkan di depan rumah dan ada tamu yang berkunjung maka langsung saja burung ini akan bersuara nyaring dengan variasi yang menarik. Perawatan burung ini pun gampang dan tak butuh perlakuan khusus.
Menentukan perbedaan Jalak Suren jantan dan betina trotolan (anakan) cukup sulit dilakukan terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Selama ini salah satu cara untuk membedakannya adalah membandingkan postur tubuh. Jika sepasang Jalak Suren diposisikan berdampingan maka biasanya yang jantan memiliki tubuh lebih panjang dan lebih besar. Namun kenyataannya besar dan panjang itu relatif sebab tak diberikan ukuran pasti harus berapa cm panjang atau lebarnya. Di sini feeling lebih banyak bermain, akibatnya ketepatan penentuan jantan dan betina masih tinggi kemungkinan keliru.
Berdasarkan pengalaman dari mereka yang sudah lama mengakrabi burung dengan suara kicauan yang indah ini, perbedaan Jalak Suren jantan dan betina trotolan adalah dengan melihat ciri utama berupa lingkaran warna yang mengelilingi dubur. Jika warna kulit di sekitar dubur ditemukan tanda berupa lingkaran biru pekat atau ungu, dapat dipastikan itu adalah Jalak Suren jantan.kalau burung tersebut berjenis kelamin jantan. Untuk mengeceknya, percikkan sedikit air di sekitar dubur sehingga bulu-bulu halusnya akan mengumpul dan pengamatan mudah dilakukan. Cara melihat perbedaan Jalak Suren jantan dan betina ini akan valid jika umur burung memasuki periode birahi atau sudah satu setengah tahun umurnya. Meski jarang, namun ada juga yang sudah memasuki masa reproduksi ketika umur baru menginjak 7 bulan. Jika tanda lingkaran biru di dubur sudah jelas terlihat, penghobi boleh mengabaikan ciri-ciri lain.
Merawat Jalak Suren dari trotolan diharapkan bisa dilatih untuk meniru kicauan burung lain. Burung Jalak Suren bisa mengeluarkan suara seperti peluit, mendengung, bergetar dan bahkan juga ucapan manusia. Tidak sedikit para penghobi yang memilih burung yang satu ini sebagai satwa peliharaan di rumah. Perawatan Jalak Suren relatif mudah, dan tidak butuh penanganan ekstra. Sementara yang mesti dicermati ketika merawat Jalak Suren yaitu : kebersihan kandang mesti terus dikontrol lewat membersihkan kotoran pagi dan petang, mengganti pakan voer di wadah setiap 3 hari sekali, mengganti air minum tiap hari, memberi makanan suplemen berupa buah-buahan dan jenis-jenis serangga dan juga memandikannya.
Burung Jalak Suren dijuluki sebagai burung penjaga rumah karena sifat jinaknya. Ketika diletakkan di depan rumah dan ada tamu yang berkunjung maka langsung saja burung ini akan bersuara nyaring dengan variasi yang menarik. Perawatan burung ini pun gampang dan tak butuh perlakuan khusus.
Menentukan perbedaan Jalak Suren jantan dan betina trotolan (anakan) cukup sulit dilakukan terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Selama ini salah satu cara untuk membedakannya adalah membandingkan postur tubuh. Jika sepasang Jalak Suren diposisikan berdampingan maka biasanya yang jantan memiliki tubuh lebih panjang dan lebih besar. Namun kenyataannya besar dan panjang itu relatif sebab tak diberikan ukuran pasti harus berapa cm panjang atau lebarnya. Di sini feeling lebih banyak bermain, akibatnya ketepatan penentuan jantan dan betina masih tinggi kemungkinan keliru.
Berdasarkan pengalaman dari mereka yang sudah lama mengakrabi burung dengan suara kicauan yang indah ini, perbedaan Jalak Suren jantan dan betina trotolan adalah dengan melihat ciri utama berupa lingkaran warna yang mengelilingi dubur. Jika warna kulit di sekitar dubur ditemukan tanda berupa lingkaran biru pekat atau ungu, dapat dipastikan itu adalah Jalak Suren jantan.kalau burung tersebut berjenis kelamin jantan. Untuk mengeceknya, percikkan sedikit air di sekitar dubur sehingga bulu-bulu halusnya akan mengumpul dan pengamatan mudah dilakukan. Cara melihat perbedaan Jalak Suren jantan dan betina ini akan valid jika umur burung memasuki periode birahi atau sudah satu setengah tahun umurnya. Meski jarang, namun ada juga yang sudah memasuki masa reproduksi ketika umur baru menginjak 7 bulan. Jika tanda lingkaran biru di dubur sudah jelas terlihat, penghobi boleh mengabaikan ciri-ciri lain.
Merawat Jalak Suren dari trotolan diharapkan bisa dilatih untuk meniru kicauan burung lain. Burung Jalak Suren bisa mengeluarkan suara seperti peluit, mendengung, bergetar dan bahkan juga ucapan manusia. Tidak sedikit para penghobi yang memilih burung yang satu ini sebagai satwa peliharaan di rumah. Perawatan Jalak Suren relatif mudah, dan tidak butuh penanganan ekstra. Sementara yang mesti dicermati ketika merawat Jalak Suren yaitu : kebersihan kandang mesti terus dikontrol lewat membersihkan kotoran pagi dan petang, mengganti pakan voer di wadah setiap 3 hari sekali, mengganti air minum tiap hari, memberi makanan suplemen berupa buah-buahan dan jenis-jenis serangga dan juga memandikannya.