-->

Pengertian Dioda, Fungsi, Jenis-Jenis & Prinsip Cara Kerja Dioda

Ada banyak jenis-jenis dioda yang sanggup ditemukan dipasaran. Umumnya, dioda yang sering diperjual belikan berbentuk slinder berwarna hitam dan juga mempunyai gelang perak di cuilan sisi badannya. 

Namun sebelum jauh melangkah ke pembahasan jenis-jenis dioda dan cara kerja dioda. Pertama mari mengetahui definisi atau apa yang dimaksud dengan dioda. 

Secara sederhana, arti dioda yaitu komponen elektro yang difungsikan untuk melengkapi suatu rangkaian alat elektronika. 

Pengertian dioda tidak hanya itu, dan masih banyak lagi yang perlu dijelaskan mengenai dioda. Untuk mengetahuinya mari simak klarifikasi dibawah ini..

Pengertian Dioda: Apa Yang Dimaksud Dengan Dioda? 

Secara etimologi, pengertian dioda merupakan singkatan kata dari "dua elektroda". Dalam artian maksud dari hal tersebut, bahwa dioda atau dua elektroda ini mempunyai dua buah elektroda yang dikenal dengan "anoda" dan "katoda". 

Namun, pengertian Dioda secara lengkap adalah komponen elektro golongan semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja yang komponennya terbuat dari bahan Germanium atau Silicon yang lebih dikenal dengan nama Dioda Junction

Sedangkan berdasarkan Arifin (2015) bahwa dioda yaitu komponen elektro yang mempunyai bermacam-macam fungsi selain sebagai penyearah arus, dimana sebagai penyerah ars dioda sanggup dipakai di dalam catu daya arus DC, mendeteksi gelombang radio dan TV. 

Diketahui Dioda merupakan termasuk kedalam kelompok komponen elektro aktif yang terbentuk dari materi gabungan semikonduktor tipe P dan N. 

Sehingga sebagaimana klarifikasi diatas yang menciptakan bahwa dioda atau dua elektroda disebut dengan PN junction. 

Dioda atau dua elektroda ini mempunyai sifat. Adapun sifat yang paling utama dari dioda yaitu menghantarkan arus pada tegangan maju. 

Selain itu, dioda juga mempunyai sifat dalam menghambat arus pada tegangan balik (penyearah). Dioda mempunyai dua kaki, yakni kaki anoda dan kaki katoda.

Dalam sejarahnya atau awal muasal dioda ini, dua elektroda disempurnakan pada tahun 1919 oleh William Henry Eccles. 

Pada tahun tersebut buah pemikiran para jago dari William Henry Eccles sehingga bisa memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut. 

Walaupun William Henry Eccles yang menyempurnakannya, namun masih ada fakta sejarah yang sebelumnya ditemukan oleh peneliti asal Jerman yakni Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874 melalui temuannya berjulukan dioda kristal (semikonduktor). 

Selain itu, ditahun sebelum Karl Ferdinan Braun yakni tahun 1873 terdapat dioda termonik yang dalam pengetahuan berjulukan Frederic Gutherie menemukan prinsip kerjanya. 

Adapun simbol dioda yaitu terdapat sebuah panah yang dilengkapi garis melintang di ujung panah tersebut. 

Maksud dari panah disini berarti bahwa beliau merupakan kaki kasatmata (+). Sedangkan garis melintang diibaratkan sebagai kaki Negatif (-).

Prinsip Cara Kerja Dioda 

Kebanyakan dari peralatan elektro membutuhkan sumber arus searah. Hal ini dikarenakan fungsi dari penyearah untuk mendapat arus searah dari suatu arus bolak-balik yang benar-benar rata.

Diketahui Dioda semikonduktor hanya bisa melewatkan arus pada satu arah saja. Hal ini berarti bahwa pada ketika dioda mendapat satu arah/bias maju (forward bias). 

Karena di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana kawasan semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. 

Dalam kondisi demikianlah, dioda disebut sebagai dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. 

Sedangkan ketika dioda diberi satu arah atau bias mundur (Reverse bias). Maka dalam kondisi demikian, diodatidak bekerja. 

Selain dari pada itu, pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi menciptakan arus sulit mengalir.

Jika dioda silicon dialiri arus AC, maka yang terjadi akan menciptakan mangalir hanya pada satu arah. Hal ini memperlihatkan dampak bahwa arus output dioda berupa arus DC. 

Hal ini sehingga dioda hanya dipakai pada beberapa pemakaian saja diantaranya sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).

Jenis-Jenis Dioda 

Sebagaimana klarifikasi diatas bahwa yang umumnya sering dilihat hanya berbentuk slinder warna hitam dan terdapat gelang perak di salah satu sisi badannya. 

Akan tetapi, disamping itu masih terdapat banyak jenis-jenis dari dioda. Dalam macam-macam dari dioda tersebut juga sanggup ditemukan di pasaran. Akan tetapi sedikit klarifikasi singkat akan jenis-jenis dioda antara lain:

Dioda Penyearah/Rectifire (Dioda Biasa) 

Dioda yang hanya terdapat dua macam yakni silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V. Selain itu terdapat dioda germanium 0.3 V yang mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi sehingga dalam batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

Adapun cara kerja dari dioda penyearah ini yaitu, Arus diteruskan apabila arus listrik yang melewati searah dengan arah dioda. Maksu dari hal ini jikalau dari potensial tinggi ke potensial rendah dan tegangan bernilai lebih besar dari tegangan minimum dioda. 

Namun jikalau dipasang sebaliknya dengan arus listrik, maka dampak yang diberikan akan menjadi penghambat. 

Kapasitas dioda mempunyai batas, sehingga dalam artian ketika tegangan di sambungkan pada "n" jauh lebih besar dari tegangan yang disambungkan pada "p" maka kemungkinan dioda akan breakdown lantaran tidak bisa menahan anutan listrik. 

Contoh pemakaian dioda searah yaitu antara lain pada rangkaian penyearah arus listrik bolak-balik pada transformator, dan pencegah arus balik pada rangkaian elektronika.

LED (Light Emitting Diode) 

LED yaitu komponen elektro memancarkan cahaya monokromatik apabila diberikan tegangan maju yang terbuat dari materi semikonduktor. Warna warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis materi semikonduktor yang dipergunakannya.
 
Selain itu, Dioda LED berfungsi dalam memancarkan sinar inframerah (tidak tampak dilihat oleh mata). Contoh dari hal ini mirip Remote Control TV. 

Dalam menciptakan LED, terdapat jenis-jenis materi dasar dalam hal ini yaitu materi Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. 

Cara kerjanya hampir sama dengan Dioda yang mempunyai dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

Dioda Varactor (Dioda Kapasitas) 

Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, lantaran dioda ini mempunyai kapasitas yang sanggup berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda ini.

Dioda jenis ini banyak dipakai sebagai pengaturan bunyi pada televisi, dan pesawat peserta radio.

Kelebihan dari dioda ini yaitu bisa menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, mirip pada radio dan televisi. 

Contoh sistem penalaan dengan dioda ini yaitu dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscillator.

Dioda Zener 

Dioda Zener yaitu jenis dioda junction P dan N yang bahannya terbuat dari silikon. Dioda jenis demikian dikenal sebagai Voltage Regulation Diode yang sanggup beroperasi pada kawasan reverse. Fungsi dari dioda zener yaitu sebagai penstabil tegangan.

Selain itu dioda zener difungsikan sebagai pembatas tegangan pada level tertentu sebagai fungsi untuk keamanan rangkaian.

Hal itu terjadi, disebabkan kemampuan arusnya yang kecil sehingga dalam memakai dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diharapkan sebuah buffer arus.

Dioda jenis ini merupakan dioda yang mempunyai fungsi sebagai penyelaras tegangan baik diterima atau dikeluarkan berdasarkan kapasitas dari dioda tersebut.

Berdasarkan klarifikasi diatas akan jenis dioda dalam hal ini dioda zener sanggup merujuk misalnya ketika dioda mempunyai kapasitas 5,1 V, maka tegangan diterima lebih besar dari kapasitasnya.

Hal itu berarti bahwa tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1. Namun ketika tegangan yang diterima lebih kecil dari kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap mengeluarkan tegangan sesuai dengan inputnya.

Pada data sheet terdapat diode zener yang mempunyai tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya. Ini yaitu karakteristik zener yang unik. Jika diode bekerja pada bias maju/positif. Maka zener biasanya berkhasiat pada bias mundur/negative (reverse bias).

Dioda SCR (SCHOTTKY) 

Dioda SCR akronim dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. 

Sebagai pengendalinya yaitu gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR bahwasanya dari materi adonan P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Dioda Cahaya (Photo Diode) 

Jenis dioda ini yaitu dioda yang mempunyai kepekaan terhadap cahaya, yang sanggup bekerja pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang sanggup melewatinya.

Bahan dasar dalam menciptakan dioda ini dengan memakai materi dasar silikon dan geranium. Fungsi dioda cahaya atau Photo Diode biasanya ditemukan atau dipakai untuk alarm, pita data berlubang yang berkhasiat sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux Meter).

Dalam kondisi cahaya gelap, arus yang mengalir pada dioda photo berbahan dasar germanium sekitar 10 ampere, sedangkan untuk dioda yang berbahan dasar silikon sebesar 1 ampere.

Cara kerja memakai dioda cahaya diantaranya yaitu sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) yang terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya.

Apabila setiap lubang pita itu melewati, maka hasil yang diterima akan menciptakan cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya. Kemudian akan berkerja dalam mengubah ke dalam bentuk signal listrik.

Sedangkan penggunaan lainnya yaitu dalam alat pengukur berpengaruh cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jikalau disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini dipakai sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

Fungsi Dioda

Adapun fungsi dioda antara lain sebagai berikut:
  1. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.
  2. Dioda Zener mempunyai fungsi untuk keamanan rangkaian.
  3. Selain itu, Dioda Zener juga berfungsi untuk memperlihatkan kestabilangan tegangan.
  4. Dioda LED mempunyai fungsi yang dipakai sebagai lampu Indikator/lampu penerangan.
  5. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
  6. Sedangkan fungsi dari Dioda Photo yaitu sebagai sensor cahaya
jenis dioda yang sanggup ditemukan dipasaran Pengertian Dioda, Fungsi, Jenis-Jenis & Prinsip Cara Kerja Dioda
Ilustrasi: Pengertian Dioda, Fungsi, Jenis-Jenis & Prinsip Cara Kerja Dioda

Demikianlah warta mengenai Pengertian Dioda, Fungsi, Jenis-Jenis & Prinsip Cara Kerja Dioda. Semoga warta ini sanggup bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
LihatTutupKomentar