-->

Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Pada Fase Reproduksi Virus

Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Sebuah Virus - Virus adalah kata yang sudah tak asing lagi di telinga Anda tentunya. Terlebih banyak pemberitaan di media yang berulang kali menyebarkan munculnya virus baru yang menyerang manusia bahkan menjadi penyebab kematian umat manusia. Bahkan beberapa virus masih sangat asing dan misterius sehingga belum ditemukan penawarnya. Seperti contohny adalah virus HIV yang sampai sekarang belum juga ditemukan obatnya. Banyak korban yang meninggal akibat virus tersebut. Namun bukan virus HIV yang akan kita bahas kali ini, melainkan kita akan membahas mengenai perbedaan siklus litik dan lisogenik.


Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Sebuah Virus Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Pada Fase Reproduksi Virus
Perbedaan Teater dan Drama
Virus berbeda dengan bakteri, ia lebih berbahaya karena persebarannya sangat cepat dan dapat melalui berbagai media. Media paling ampuh dalam penyebaran virus ini adalah udara, tanpa bersentuhan pun beberapa virus bisa menyebar. Virus sangatlah kecil, bahkan virus HIV tak bisa diminimalisir dengan kondom sebab ukurannya sangat kecil. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan siklus litik dan lisogenik, kita pahami dahulu sebenarnya apa itu virus. Seringkali Anda mendengar sesuatu tapi tak tahu arti sesungguhnya.

Mungkin dalam benak Anda yang tersirat dari wujud virus adalah sesuatu yang kecil, rumit dan berbahaya. Pikiran Anda tidak sepenuhnya salah, tapi sepertinya definisi dari virus yang tergantung dalam pikiran Anda belum tepat. Selain membahas tentang perbedaan siklus litik dan lisogenik, akan diuraikan pula mengenai perbedaan proses replikasi litik dan lisogenik. Hal ini tentu saling terkait dan penting untuk diketahui. Ilmu pengetahuan itu begitu luas, jadi harus terus mengupgrade wawasan ya.

Perbedaan siklus litik dan lisogenik pada virus dapat dilihat dari beberapa segi yang mana masing-masing perbedaan siklus litik dan lisogenik akan dijabarkan secara tuntas. Apa itu virus? Virus merupakan agen infeksius yang tidak bisa berkembangbiak pada diri mereka sendiri, atau tidak memiliki seluler (aseluler). Virus tidak dapat berkembang biak atau bereproduksi di luar sistem tubuh mereka sendiri dan dikenal dengan istilah “parasit obligat non-hidup”.

Mereka membutuhkan organisme lain untuk menggandakan diri atau berkembangbiak. Mereka harus terlebih dahulu memasukkan sel hidup dalam organisme lain dan memulai reproduksi mereka. Proses penggandaan diri ini disebut replikasi. Terdapat dua pola replikasi virus, yaitu siklus litik dan lisogenik dalam perbedaan siklus litik dan lisogenik. Kedua pola ini pun dapat saing dipertukarkan, dimana pertama virus menggalaki proses lisogenik dan barulah siklus litik. Tenang saja, kedua siklus yang akan dibahas ini tidak sulit untuk dipahami.

Guna dapat memahami perbedaan siklus litik dan lisogenik dengan mudah dan baik, perhatikan dan baca dengan teliti apa yang dimaksud siklus litik dan lisogenik. Siklus litik dapat dikatakan sebagai proses replika virus yang paling utama. Pada siklus ini, virus masuk ke dalam sel untuk pertama kalinya, meniru dan kemudian membuat sel meledak serta melepaskan virus baru. Virus tersebut menyuntikkan asam nukleat yang ada dalam DNA dan RNA ke sel inang dan berlanjut ke gen tertentu, serta mengambil alih kegiatan metabolisme inang.

Selanjutnya gen tersebut membuat sel inang membuat gen virus baru yang lebih banyak. Gen tersebut bersama protein dirakit dan menjadi virus matang selanjutnya sel inang meledak, kemudian melepaskan virus. Perbedaan siklus litik dan lisogenik dapat dilihat dari seperti apa siklus lisonenik sendiri. Virus pertama menyuntikkan asam nukleat dan memperbanyak sel inang. Set baru gen ini dikenal dengan nama “profag”. Jenis virus tersebut membangun hubungan dengan sel inang yang terinfeksi dalam waktu yang panjang. Hubungan tersebut tidak merusak sel namun mengubah karakteristik sel inang.

Perbedaan siklus litik dan lisogenik yang pertama dapat dilihat dari pengaruhnya. Pada siklus linik, virus mengtranskripsi diri dan berubah menjadi messenger RNA di dalam sel inang dan mengarahkan ribossom di dalamnya. Intinya asam nukleat virus menghancurkan RNA atau DNA di dalam sel inang tapi pada siklus lisogenik, asam nukleat virus tersebut terintegrasi dalam sel inang dalam DNA dan RNA.

Perbedaan siklus litik dan lisogenik selanjutnya adalah DNA atau RNA pada siklus litik mengontrol fungsi sel sedangkan dalam siklus lisogenik menjalin hubungan jangka panjang dengan sel inangnya. Sementara itu replikasi pasif RNA dan DNA hanya dapat terjadi pada siklus isogenik. Virus menghasilkan fase keturunan pada siklus litik. Perbedaan siklus litik dan lisogenik ini dapat dilihat pada profag yang hanya ada pada siklus lisogenik, fase lisisi hanya ada dalam siklus litik. Pada siklus litik, akumulasi intraseluler terdapat kombinasi dari asma nukleat dan protein yang menghasilkan virus. Sedangkan proses tersebut tidak terdapat dalam fase lisogenik.

Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Sebuah Virus Perbedaan Siklus Litik dan Lisogenik Pada Fase Reproduksi Virus
Gejala yang terjadi pun menjadi perbedaan siklus litik dan lisogenik. Pada siklus litik, gejala virus terjadi karena semburan sel. Sedangkan pada siklus lisogenik dimulai setelah infeksi virus, tak ada gejala seperti yang terjadi pada siklus lisogenik. DNA atau RNA pada virus dapat tetap terdapat dalam sel inang secara permanen apabila siklus lisogenik selesai. Siklus litik terjadi dalam waktu yang singkat dibandingkan lisogenik.

Perbedaan siklus litik dan lisogenik yang terakhir adalah siklus litik seringkali terjadi pada virus ganas sedangkan siklus lisogenik akan selalu diikuti siklus litik. Sekarang Anda bisa menjawab pertanyaan jika mendapatkan pertanyaan mengenai jelaskan perbedaan replicas siklus secara litik dan lisogenik.
LihatTutupKomentar